touch every thought with your heart
and u'll see something that was you won in your life

Meraba Ketulusan, Adakah Bagian yang Hilang?

Label:
Meraba ketulusan, masih utuhkah? Atau ada bagian yang hilang? Ketika tiba-tiba rasa yang tak biasanya menyeruak dari tempat terdalam sanubari, menyentil kepekaan jiwa seiring jatuhnya kesadaran. Sempat terpikir, mungkin hanya imajinasi rasa yang ingin sejenak bermain-main di tengah rutinitas yang kadang memahat kreativitas. Namun semakin diselami, semakin dalam menenggelamkan pengembaraan pikiran.

Ada hati yang menggugat lantang, mendapati kamuflase dari sisi diri yang sering dianggap baik dan menyenangkan. Sudahlah kawan, simpan saja kata-kata itu, tolong simpan saja kata; “Jangan berkata begitu.”, “Kamu luar biasa.”, “Kata-katamu dalam sekali.”, “Kamu memang smart.”, “Bla bla bla...”, karena itu adalah kebohongan sisi diri yang lain.

Saat ini, aku tak membutuhkan pujian-pujianmu dan memang sesungguhnya tak pernah. Karena hanya akan menciptakan jarak yang tak seharusnya ada. Hanya membuatku kembali dan kembali meraba ketulusan untuk segala gerak yang terlakukan. Untuk segala amal yang diniatkan sebuah kebaikan.

Jangan tertipu dengan baikku, karena jelas ada sisi buruk yang mungkin kau belum mengenalnya. Jangan kagumi dengan apa yang kau lihat, karena bisa jadi kau akan muntah jika mengetahui yang tersembunyi.

Haruskah kukatakan padamu aib-aib diri ini, sementara Allah yang Maha Penyayang telah menutupinya? Ia menjadikannya sebagai pelucut diri agar selalu lebih baik dan baik lagi. Bukankah setiap kita telah ditakdirkan memiliki kelebihan dan kekurangan, kebaikan dan keburukan?

Kawan, ingatkan aku! Jangan puji aku! Karena pujianmu membuatku tak menginginkan apa pun lagi, membuatku seperti ingin meloncat untuk jatuh, atau mematahkan sayap untuk terbang, membuatku menginginkan lilin di benderang duniaku, membuatku meraba ketulusan berulang kali untuk sekedar memastikan tak ada bagian yang hilang.

Kawan, jangan membuatku muak dengan segala hal yang kini ada. Maafkan aku, karena kali ini aku tak hanya menyalahkan diriku sendiri, tapi juga turut serta menyalahkanmu.

***

Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah SWT.




Penulis : Rifatul Farida
Disalin : Adiem_chan
Sumber : www.kotasantri.com
0 komentar:

Followers

Mengenai Saya

Foto saya
Hanyalah ibu dari kedua adik laki-lakiku Yang mencoba untuk tetap bersyukur, atas segala hal yang telah Tuhan anugerahkan Kepadaku. Dan yang terus berusaha mewujudkan mimpi, membina sebuah keluarga kecil yang hidup dalam kejujuran dan cinta...

Arsip Blog